91 . Pertanyaan dari Member :
Selamat malam dok
saya mempunyai dua anak laki berumur 11 tahun dan 7 tahun dari pernikahan awal saya, saat ini anak anak saya telah memiliki ibu yang baru.
Permasalahannya kedua anak saya memiliki permasalahan menonton pornonografi yang ternyata telah berjalan dua tahun tanpa sepengetahuaqn saya, ini dialami juga oleh anak saya yang kedua, baru diketahui sekarang melalui setelah istri saya yang sekarang melihat adanya gangguan belajar dari anak saya yang pertama walaupun telah diajari dan diberikan les, ternyata setelah istri saya usut punya anak saya menceritakan semua kepada istri saya, intinya:
dikenalkan oleh temannya disekolah yang lama
ketagihan menonton
belum mencoba dengan orang lain
tau hal tersebut haram
membayangkan dengan teman wanitanya sekelas
anak saya sekarang akan menghadapi ujian nasional sd
apa yang harus saya lakukan?mengingat sebentar lagi ujian nasional
bagaimana dengan hypoterapi brainwash?
kemudian
anak saya yang kedua juga telah mengetahui ttg pornografi yang mungkin terbawa oleh abangnya saat ini anak saya yang kedua mengetahui kosakata dalam pornografi yang walaupun artinya belum paham semua (ada yang sudah dipahami). Keadaanya anak saya yang kedua sering memainkan burungnya ke tembok, diluar dari itu anak saya yang kedua juga memiliki kebiasaan selalu main sabun dicampur2 dikamar mandi dan masih ngompol.
Apa yang harus saya lakukan?
Mengingat jiwanya yang masih terlalu kecil mengetahuio hal pornografi
haruskah dengan brainwash?
jika kedua anak saya di bawa psikiater berapa lama masa penyembuhannya?
berapa besar biayanya?
Mohon petunjuknya
terima kasih
nb. saya membawa kedua anak saya setelah pisah dengan ibu mereka
sekarang saya menikah dengan wanita yang telah memiliki anak perempuan 8 tahun dan dari pernikahan kami menghasilkan satu anak perempuan 1 tahun, total anak saya empat dok.
Dear Bapak,
Kehidupan manusia memang tidak luput dari libido, yang mana dorongan seksual tersebut berpengaruh terhadap cara pikir dan perilaku seseorang. Walaupun dilarang, libido pun tetap ada pada diri seseorang. Satu-satunya cara adalah dengan mengarahkan mereka sesuai dengan norma. Contohnya seperti perilaku menggesekan alat kelamin ke tembok. Itu sama saja dengan masturbasi. Hal tersebut memang dianggap tidak wajar bila dilakukan di depan orang lain, namun arahkan mereka bahwa hal tersebut adalah pribadi dan tidak etis untuk diketahui orang lain.
Penyebaran film porno memang tidak bisa dihindari, apalagi pada jaman sekarang sangatlah mudah untuk mengakses hal-hal pornografi. Untungnya anak-anak Anda mengetahui bahwa hal tersebut haram. Sebenarnya, terapi psikologi berguna untuk mengajarkan mereka berempati. Contohnya dengan mengajarkan: ”Apa yang kamu rasakan ketika orang lain melihat kamu dalam keadaan telanjang? Malu? Itulah yang dirasakan oleh orang-orang dalam film porno itu. Jadi, apakah benar untuk melihat orang lain dalam keadaan telanjang tanpa persetujuan dari orang tersebut?”. Perlu diperhatikan, dalam mengarahkan hal ini perlu pendampingan profesional dari psikolog karena membutuhkan beberapa teknik dalam penyampaian dan pelaksanaan terapinya. Contohnya dengan art therapy atau play therapy.
Banyaknya sesi terapi tidak bisa disamakan pada setiap orang, karena setiap individu itu unik. Setelah melakukan 1-3 kali sesi pemeriksaan barulah program intervensi dapat disusun dan diketahui berapa lama sesi akan berlangsung. Rata-rata biaya yang dibutuhkan dalam sesi konsultasi dengan psikolog atau psikiater adalah Rp. 300.000,- sampai Rp. 500.000,- , namun itu hanya berupa kisaran saja (bisa saja lebih atau kurang). Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
92 . Pertanyaan dari Member :
Dok, saya mahasiswi berusia 19 tahun,
sejak SD sampai SMP saya selalu mendapat peringkat 1 ,sekurang2nya peringkat 2, di sekolah saya dikenal sebagai anak yang baik, bisa dibilang siswi teladan, akan tetapi setelah duduk di bangku SMA, saya merasa kesepian karna sahabat saya telah berpisah dg saya, dia tidak masuk ke SMA saya, dia masuk SMK, akhirnya saya mulai terpengaruh oleh lingkungan, saya mencoba menerima sseorang yg katanya mau jadi pacar saya, sejak saat itu hidup saya mulai berantakan, dia melakukan pelecehan pada saya, lalu memutuskan hubungan, saya mengalami stress berat , prestasi saya menurun drastis, saya tidak lagi menjadi siswi yg baik spt dulu, satu tahun kemudian saya berangsur sembuh, kehidupan saya kembali hampir normal, saya menjalani hidup sebagai jomblo, sampai suatu hari tanpa saya sadari datang seorang laki2 lagi yang menjanjikan sejuta harapan dan impian pada saya, dia berjanji tidak akan menyakiti saya seperti mantan saya, dia terlihat seperti laki2 baik, saya kira saya akan memperoleh kebahagiaan dengan dia, kebahagiaan yg selama ini tidak pernah saya rasakan, akhirnya saya kembali mengambil keputusan yang salah, saya menerima laki2 itu yg tidak lain adalah kakak kelas saya, ternyata dia sama, dia juga melecehkan saya, setelah dia tamat, saya duduk dikelas 3 SMA, kemudian sayapun akan segera tamat, setelah pulang dari acara perpisahan , dia tega menodai saya, tetapi dia berjanji akan bertanggungjawab, hingga suatu ketika, dia ketahuan selingkuh, dan ternyata dia lebih memilih melanjutkan hub dg selingkuhannya, dan memutuskan hub dg saya, dia meninggalkan saya, tidak mau bertanggungjawab, saya sangat terpukul dg kenyataan itu, sampai saat ini, hampir 2 tahun berlalu, tetapi saya masih belum bisa menerima kenyataan, saya masih belum percaya dg apa yg telah terjadi, saya tidak bisa menerima kenyataan , luka dan duka itu teramat sangat2 dalam saya rasakan dok, kini saya tidak hanya mengalami stress berat, saya rasa saya sudah sampai ke tingkat depresi, saya tidak bisa berhenti mendramatisir segala sesuatu, termasuk hal2 yg tidak penting sekalipun, saya tidak bisa berhenti mengingat hal2 menyakitkan, saya tidak bisa berhenti berfikir, sampai2 kepala saya pusing, dan mual karna memikirkannya, saya tidak bisa lg mengendalikan fikiran saya, saya hancur-hancuran, saya berantakan ,saya tidak menyangka ini akan saya alami, padahal sebelumnya saya adalah anak yang baik, pelecehan seksual yg dilakukan pada saya membuat saya mengalami trauma yg sangat mendalam , saya sangat sangat terpukul , sering terlintas di benak saya untuk bunuh diri, saya kawatir kondisi saya semakin parah ,saya takut menjadi gila karna ini, saya mau berobat tapi saya bingung harus kemana, saya juga malu, saya telah mencoba mengkomsumsi obat herbal penghilang depresi, tetapi tidak ada perubahan , saya tetap dalam kondisi yg sama, bahkan lebih buruk, saya ingin sembuh Dok, saya tidak mau menyusahkah keluarga saya, saya ingin hidup saya kembali seperti semula Dok. mohon bantuannya, terimakasih Dok.
Dear Mbak,
Pelecehan dan hubungan seksual yang dipaksakan pasti membekas dalam diri seseorang. Janganlah takut untuk mengatakan tidak, apapun yang dikatakan dan diyakinkan oleh orang tersebut sebelum. Lakukan hal ini sebagai antisipasi dalam menjaga diri Anda. Mengenai kondisi Anda, ada baiknya untuk memeriksakan diri atas Penyakit Menular Seksual karena dikhawatirkan orang tersebut pernah berhubungan dengan orang lain selain Anda.
Mengenai masalah perasaan Anda, apa yang Anda rasakan adalah salah satu kondisi menyalahkan diri Anda sendiri. Anda mungkin mengaku tidak terima atas perilaku mereka, namun jauh di dalam diri Anda, Anda lebih menyalahkan diri Anda sendiri atas kejadian yang Anda alami. Anda pun beranggapan bahwa Anda tidak pantas untuk melupakan dan memaafkan kejadian tersebut serta kondisi inilah hukuman Anda bagi diri Anda sendiri.
Maafkanlah diri Anda, berdamailah dengan diri Anda. Memaafkan diri sendiri memang lebih sulit dilakukan ketimbang memaafkan orang lain. Biasanya, terapi yang diberikan bagi individu yang mengalami kondisi serupa dengan Anda adalah terapi Forgiveness yang membantu Anda memiliki kemampuan untuk memaafkan hal yang membekas di diri Anda. Namun, terapi ini tidak dapat diaplikasikan sendiri tanpa arahan dari psikolog. Janganlah ragu untuk segera mencari pertolongan.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
93 . Pertanyaan dari Member :
Selamat sore Dok..
Saya punya permasalahan mengenai perasaan bersalah. Sering saya merasa teramat bersalah terhadap diri sendiri dan orang lain walaupun orang lain telah memaafkan tetapi perasaan bersalah itu terus ada di dalam hati. Untuk menghilangkannya, terasa sangat sulit. Selain itu, saya juga sering merasa tidak berguna. Dulu saya punya kebiasaan menyakiti diri sendiri dengan menarik2 rambut, membenturkan kepala ke tembok dan bahkan melukai tangan dengan silet, kaca atau benda tajam lainnya. Setelah melakukan hal itu, perasaan saya terasa lebih tenang ketika melihat darah mengalir. Sudah setahun lebih saya berusaha untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, walaupun tindakan seperti memukul tembok masih sering saya lakukan. Tetapi belakangan ini, timbul kembali keinginan untuk menyayat tangan saya. Bagaimana ya Dok?
Dear Mbak,
Gejala yang Anda ceritakan memang mengarah pada gangguan kepribadian Borderline (ambang). Gangguan kepribadian bukanlah suatu penyakit, sehingga tidak dapat disembuhkan oleh obat. Hal utama yang terpenting adalah kemauan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Perasaan dan perilaku yang muncul ketika Anda merasa tertekan biasanya berpola. Pola tersebut berasal dari ”masalah yang belum terselesaikan di masa lalu” atau unfinished bussiness yang masih tersimpan di dalam alam bawah sadar Anda dan muncul pada perasaan negatif, pandangan negatif terhadap diri, dan perilaku yang maladaptif. Terapi psikologi bertujuan menggali konflik alam bawah sadar Anda dan membantu berlatih menyelesaikan hal-hal tersebut sehingga Anda tidak lagi memiliki perasaan, pemikiran, dan perilaku maladaptif. Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
94 . Pertanyaan dari Member :
Saya berumur 20 tahun, sedang berpacaran jarak jauh
dengan pacar saya (beda negara). Kami berhubungan
lewat skype hampir tiap hari, dan kami bisa
dibilang pasangan baru. Saya sudah sngat serius
dengan dia, begitu pula dengan dia.
Seiring dengan berjalannya hubungan kami, saya tau
akhirnya kalau dia menginginkan calon istri yang
penurut dan mau mendegar. Saya berusaha untuk
memenuhi kemaunnya. Tetapi namanya orang yang keras
kepala seperti saya belajar, terkadang saya
melakukan kesalahan, terkadang juga 2 kali,
contohnya pulang malam dan jalan dengan beberapa
teman cowok tanpa ada teman cewek.
Ketika pacar saya bilang dia sudah ragu dan ga
yakin, jantung saya mulai berdebar-debar dan tidak
berhenti. Saya panik. Khawatir.
Dari dulu, saya sudah lupa sejak kapan, saya
mempunyai kecenderungan untuk menyakiti diri
sendiri ketika hati saya sangat sedih atau sakit,
tetapi dalam batas normal, misalnya menjatuhkan
diri saya dari tangga sampai kaki saya luka, atau
memukul-mukul kepala saya, mencubit lengan saya.
Menurut saya, mending fisik saya yang sakit
daripada hati saya yang sakit.
Sudah beberapa hari terakhir ini saya merasa sedih
dan tidak berguna. Pasangan saya bilang bahwa dia
sudah tidak mau peduli lagi dengan saya, dan hal
tersebut membuat saya sangat down. Saya memiliki
banyak masalah, salah satunya adalah Ayah saya yang
selingkuh tetapi Ibu saya tidak tau sedangkan saya
dan adik saya tau. Saya merasa sudah tidak ada yang
memperhatikan saya, dan jujur saya saya sudah capek
untuk hidup lagi.
Waktu saya SMA saya pernah hampir coba bunuh diri,
tetapi teman saya sewaktu di asrama menggedor2
pintu saya. Sewaktu kuliah saya juga sempat menelan
banyak obat secara bersamaan berharap saya bakalan
tidak bangun lagi besoknya, tetapi ternyata tidak.
Dan sekarang, entah kenapa di pikiran saya adalah
bagaimana saya mengakhiri hidup saya saja. Apa yang
harus saya lakukan untuk bertahan? Saya sudah ga
punya motivasi yang kuat untuk hidup. Makasih
Dear Mbak,
Perilaku menyakiti diri dan keinginan untuk bunuh diri yang berulang mengarah pada gangguan kepribadian borderline (ambang). Hargai diri Anda sendiri agar orang lain pun menghargai Anda. Boleh kami tahu alasan Anda memilih hubungan pacaran online dibandingkan hubungan pacaran dengan pertemuan langsung?
Kali ini kami tidak akan meminta Anda memikirkan kembali tindakan Anda untuk menyakiti diri dan melakukan percobaan bunuh diri, kami rasa sudah banyak orang yang menasihati Anda demikian. Namun coba bayangkan hal ini. Apakah ketika rasa sakit di fisik itu muncul, rasa sakit di hati dan masalah Anda selesai? Yang kedua, apakah Anda pun tahu bagaimanakah keadaan setelah kematian? Apakah Anda yakin ketika Anda berhasil, jiwa Anda pun terbebas dari semua tekanan yang Anda rasakan saat hidup?
Ada baiknya untuk melakukan konsultasi dengan psikolog/psikiater untuk mendapatkan terapi. Psikoterapi bertujuan untuk membantu Anda menemukan motivasi untuk memperbaiki diri dan membantu Anda mengatasi rasa tertekan yang Anda rasakan. Selain itu, psikoterapi pun akan membantu Anda belajar problem solving lain ketika Anda kembali merasa tertekan sehingga rasa tertekan Anda tidak dirasa sebesar sekarang. Selain itu, (jika dirasa perlu) farmakoterapi anti depresan pun seringkali diberikan pada pasien gangguan kepribadian bipolar yang sudah sangat kesulitan dalam mengontrol mood negatifnya hingga mempengaruhi fungsi hidup mereka. Tidak perlu khawatir akan efek samping obat karena pemberian obat harus diawasi ketat oleh psikiater untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan. Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
95 . Pertanyaan dari Member :
Malam dok..
Saya cowok umur 33 tahun yg bisa di blg tidak bisa di andalkan. Saya memiliki permasalahan dengan pemikiran saya yg terlalu berlebihan. Saya dilahirkan di keluarga besar. Saya anak ke 7 dari 8 saudara. Semua saudara saya telah menempuh jalan masing2. Dan hanya saya yg masih bergantung pada orang tua saya. Saya kerja di usaha salah 1 kakak laki2 saya. Walau saudara, pasti pernah ribut mulut jg. Kadang membuat saya muak dengan kakak saya. Tapi saya tidak bs kemana2 lg. Saya tidak punya skill untuk melangkah lebih jauh dr rumah. Semasa sekolah saya hanya di bully teman2. Tapi tidak parah.. Sampai akhir nya saya berhenti sekolah di kelas 2 smu. Saya berhenti karena kemauan bodoh saya waktu itu. Selepas itu saya ikut usaha saudara yg ini dan itu sampe sekarang.
Dok, saya adalah gay. saya selalu minder dengan diri saya. Saya tidak ganteng dan berjerawat. Saya suka malu bila ada seseorang yg ngajak saya ketemu. Karena tidak hanya sekali, tapi terlalu sering saya ketemu seseorang yg saya suka dan dia menjauh setelah ketemu saya. Sampe2 saya seperti menjadi paranormal. Melihat sikap yg saya ketemu seperti tidak tertarik dengan diri saya, ya saya tau diri sendiri untuk cepat2 sudahi pertemuan nya. Apa saya aneh dok?
Dok, saya jd gampang emosi, BT dan jenuh. saya hanya ingin orang yg saya suka memperhatikan diri saya apa adanya. Kenapa sulit ya dok..?
Dok, saya jd orang yg ga sabaran dan gampang menebak isi hati orang. Saya bingung dengan ini semua. Saya lom gila kan..?
Saya memiliki teman tp hanya 4 orang yg bs dijadikan teman baik.
Yg pertama, memusuhi saya yg bs di blg kesalahan yg saya tidak tau. Apa mungkin dia jenuh atau bosen dengan saya. Saya udah memohon maaf atau apapun tetap ga di gubris. Akhir nya saya lupain aja dia.
Yg ke2 karena pacar nya selingkuh sama saya. Karena temen saya keluar negri dan pacar nya disini lebih deket dengan saya dibanding yg lain. lama2 saya jd suka jg ma dia. saya salah memanfaatkan waktu teman saya ga ada dan tidak bs mengontrol perasaan saya. Akhirnya saya dimusuhin. Walau skrg saya udah bisa bbm an ma teman saya tetap saya merasa malu untuk ketemu dok. Yg ke3 adalah teman yg udah sangat saya andalkan untuk saya curhat. Walau saya tau curhat saya suka bocor dan jd bahan gosip saya maklumin. Lama2 saya liat dia sering bicara bohong dan penuh alasan ini itu yg bagi saya tidak masuk akal. Saya tau kalo itu senjata dia untuk mendapatkan belas kasihan ke temen yg lain. Yg lain mungkin percaya sama dia. Cuma saya bingung cerita yg jelas keliatan bohong knp bisa di percaya gitu oleh teman saya.
Yg ke4 teman yg bs diandalkan dalam meminjam duit. Walau minjam duit saya selalu byar kok. Beda dng temen ke yg no 3. Tapi dia selalu penuh dengan perfect. Saya merasa dia selalu harus perfect padahal kalo dr segi wajah saya dengan dia ga jauh beda. Sama2 sering di tolak orang jg. Tp hidup nya penuh dengan perintah tolong ambil ini itu. Kalo lg disana beliin ini dong. Tp itu bukan masalah besar buat saya. Yg jd masalah adalah.. Saya dan dia nge gym bareng. Bila saya melihat cowo suka di protes. " liat nya biasa dong.." Kalo sekali 2x mungkin saya maklumin. Yg lebih parah bilang gitu nya sambil keplak kepala. Saya suka kaget dan aneh gitu. Bagi dia saya ngeliat orang kayak mau nerkam. Tp bagi saya sih saya ngeliat nya biasa aja karena emang lg lewat di dpn saya. Kadang disitu suka slek sama dia kalo di kasih tau. Katanya saya ga bs di protes. Di protes malah ga terima. Di protes sambil keplak sapa yg mau terima coba..? Disitu saya udah mulai merasa sebel. Apa saya perlu menjauh aja dr teman saya ya? Padahal untuk berteman saya udah semaksimal mungkin menjadi yg terbaik buat teman saya. Dibutuhkan selalu ada. Disuruh jemput selalu bisa. Minta di temanin ke mall ini selalu mau. Tetapi lama2 saya merasa mereka udah tidak membutuhkan saya lg. Mereka hanya bs saya telp, bbm atau line. Tp sulit bagi mereka untuk mencari saya lg. Apa itu bs dijadikan teman? Saya sangat kesepian sekarang dok..
Bagaimana saya harus mengatasi emosi dan latih kesabaran saya ya dok?
Dear Bapak,
Mari kita kupas satu persatu permasalahan Anda. Pertama, jika Anda minder karena tidak lulus sekolah, Anda bisa melanjutkan dengan mengambil Grade C yang sudah disetarakan dan Anda pun akan memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Tidak ada kata terlambat kok. Mengenai keadaan fisik, kesan pertama seseorang memang dipengaruhi oleh fisik lawan bicaranya, namun bukan hanya faktor itu yang mempengaruhi. Coba pikirkan kembali, apakah memang semua orang yang Anda ajak bertemu langsung menolak dan menjauh dari Anda? Tidak, kan? Cobalah tunjukkan perilaku yang hangat dan terbuka, dan buat orang yang Anda temui merasa nyaman dengan Anda. Namun, kita pun tidak dapat memaksa seseoran untuk menyukai kita.
Selain itu, coba perbaharui diri. Konsultasikan ke dermatologist mengenai kondisi kulit Anda bila memang sudah separah yang Anda katakan. Dengan penampilan yang lebih bersih, kepercayaan diri Anda pun bertambah. Rawat dan cintai diri Anda, bagaimana Anda bisa mengharapkan orang lain menyukai Anda apa adanya bila Anda pun tidak menyayangi diri Anda, bukan?
Mengenai pergaulan Anda, kami rasa teman Anda yang ke-4 adalah teman yang cukup baik. Ia masih memiliki kesadaran untuk mengingatkan Anda akan perilaku yang dapat dicurigai orang lain. ”Teman” itu kan orang yang dapat kita andalkan dan selalu mengingatkan kita akan hal-hal yang membahayakan kita. Kita tidak dapat mengharapkan seseorang bertindak setimpal dengan apa yang kita lakukan untuk mereka. Walau bagaimanapun, tidak ada manusia yang sempurna. Ia punya kekurangan, begitu pula dengan Anda.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht