Ceritakan Masalah Anda, Kami Siap Membantu
Beberapa Dari Mereka Telah Mnyelesaikan Masalahnya Disini, Sekarang Giliran Anda
76 . Pertanyaan dari Member :
Sudah hampir 4 bulan saya mengalami masalah ini. Saya berusia 22 tahun dan tidak memiliki masalah dengan kehidupan sehari-hari tapi setiap malam saya selalu bermimpi mengenai hal yang menakutkan (pembunuhan dan kematian). Hal ini tentu saja mempengaruhi perasaan saya setelah bangun tidur. Awalnya saya merasa ini adalah hal yang wajar. Mimpi buruk juga dialami orang-orang lainnya, bukan? Tapi, seiring berjalannya waktu, saya rasa ada sesuatu yang salah karena saya bermimpi hal yang serupa setiap malam selama hampir 4 bulan terakhir ini. Mohon penjelasan mengenai masalah ini secara medis dok. Terima kasih.
Dijawab Oleh : Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht, C.ESt
Halo,
Mimpi merupakan cerminan alam bawah sadar kita.Mimpi pun bersifat simbolik. Untuk menganalisa mimpi, Anda perlu mengingat jalan cerita dan perasaan yang muncul dalam mimpi-mimpi tersebut. Siapa yang membunuh/dibunuh atau siapa yang mengalami kematian. Seringkali seseorang tidak menyadari bahwa ia memiliki suatu masalah (baik masalah traumatis di masa lalu ataupun yang baru terjadi) dan cenderung menekan permasalahan tersebut ke alam bawah sadar. Konflik tersebut pun muncul dalam cerminan mimpi. Mengenai hal ini, ada baiknya untuk melakukan konsultasi tatap muka dengan psikolog untuk menggali konflik alam bawah sadar yang mungkin tidak disadari oleh Anda.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
77 . Pertanyaan dari Member :
Hai dok, mau konsultasi sy sudah pernah menjalani pengobatan depresi dengan gejala psikotik. Dengan terapy haloperidol, antiprestin 20mg dan thd. Entah sejak itu sy rasanya menjadi seorang yg hypersex. Tp hanya berlaku untuk pasangan saya. Saya tidak pernah berfikir untuk mencari kepuasan dr luar. Hanya saja keagresifan sy kadang mengganggu hubungan kami. Kebetulan saya masih nona.
Dijawab Oleh : Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht, C.ESt
Dear Mba,
sebenarnya obat tersebut tidak memiliki efek samping untuk meningkatkan gairah seksual. Namun, kondisi Anda dapat dijelaskan seperti ini. Ketika Anda mengalami depresi, Anda kehilangan gairah untuk beraktivitas, termasuk pula gairah seksual. Kondisi ini sudah lama Anda rasakan dan sudah menjadi kebiasaan Anda. Lalu, setelah menjalankan terapi obat, mood Anda berangsur membaik sehingga gairah seksual pun meningkat dibandingkan saat Anda mengalami depresi. Anda mungkin terkejut atas perubahan ini, karena dulu Anda tidak mengalaminya.
Mengenai perilaku sesksual Anda, ada baiknya untuk lebih mengontrol diri dalam hubungan yang lebih sehat. Carilah kegiatan yang dapat membangun keintiman selain hubungan seksual, seperti melakukan makan malam romantis, berolahraga bersama, dan lain-lain. Kendalikan dorongan seksual Anda dengan mencoba berpuasa. Dengan berpuasa, Anda pun akan belajar menahan hawa nafsu, seperti yang diajarkan di hampir setiap ajaran agama.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
78 . Pertanyaan dari ucu sumisiani :
Halo dok, rasanya saya begitu bersyukur ketika bisa menemukan website ini.
Perkenalkan saya wanita berumur 19 tahun dan saat ini masih menjalani kuliah semester 2 di fakultas keguruan ilmu pendidikan (fkip)
Saya ingin berkonsultasi mengenai masalah saya. Saya menyadari banyak perubahan besar yang ada pada diri saya ketika saya duduk di bangku kuliah ini. Saya lebih pendiam, saya bukan lagi orang yang gemar bercanda dan saya juga semakin menjadi orang yang mudah terbawa perasaan. Mudah tersinggung dan punya mood yang berubah-ubah. Entah saya sendiru bingung semuanya karena apa. Semenjak duduk di bangku kuliah saya semakin menjadi pribadi yang tertutup. Tak pernah sekalipun cerita mengenai masalah saya kepada teman dikampus atau teman sma.
Sebenarnya sudah sejak lama saya merasa (entah apa namany) depresi, terterkan ataupun stress.
Semua dirasa berawal dari saya yang sejak smp dituntut untuk melakukan keinginan orang tua saya sejak smp sampai sma kelas 3. Tiap kali saya bilang saya merasa tertekan mereka tak pernah mengubris dan menganggap saya berlebihan. Saya yang memiliki perbedaan umur 9tahun dengan kakak saya membuat saya semakin tertutup untuk bercerita, hingga akhirnya perasaan tertekan itu saya tutupi dan saya pendam sendiri. Hingga kini.
Selama SMA saya masih bisa mengontrol diri, masih bisa berkomunikasi dan masih bisa menjadi orang yang easy going. Tapi semuanya berubah ketika saya duduk dibangku kuliah. Sejujurnya juga saya tak ingin menjalani kuliahvdi FKIP karena saya mempunyai cita2 untuk bisa masuk fakultas kedokteran. Namun gagal dan akhirnya kembali mengikuti apa yang kedua orang tua ingin. Entah karena ambisi saya yang tinggi, ataupun stress yang semakin menggunung, aaya menjadi sulit berkomunikasi dengan orang lain. Dan karena sikap moodswing dan "baper" saya, membuat saya lebih sering bertengkar dengan teman-teman saya. Saya tidak ingin terlalu jauh sampai akhirnya saya tak punya teman dok. Tolong saya.
Sudah lama rasanya saya begitu ingin konsultasi, namun saya yang masih dapat uang jajan dari orang tua takut kalau biaya yang dikeluarkan terlalu besar. Saya juga sempat mengikuti stress test di website ini dan mendapat nilai C.
Terima kasih dok atas kesediaan waktunya. :)
Dijawab Oleh : Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht, C.ESt
Dear Mba,
walau bagaimanapun, orangtua menginginkan yang terbaik bagi Anda. Berdasarkan cerita Anda, apakah kakak Anda mendapatkan perlakuan yang sama dari orangtua Anda? Bila ya, bagaimana kondisi kakak Anda sekarang? Apakah sama dengan yang Anda jalankan? Saran saya, ada baiknya pula untuk bertukar pikiran dengan kakak Anda karena ia pun memiliki orangtua yang sama dengan Anda yang kemungkinan besar pun pernah mengalami perlakuan serupa.
Memiliki ambisi memang baik, namun kita pun harus mengetahui dan menerima keterbatasan kita. Semua orang memiliki kekurangan dan bakatnya masing-masing, ada yang berbakat menjadi dokter, arsitek, guru, dll. Berdasarkan hasil tes seleksi masuk fakultas kedokteran, Anda telah diberikan gambaran profesi seorang dokter mungkin kurang sesuai dengan Anda. Sekarang, Anda telah diberi kesempatan untuk menempa ilmu dalam bidang yang Anda jalani. Memang berat, tapi akan lebih buruk lagi bila Anda berhenti di tengah jalan, Bukan?
Selain itu, kondisi lingkungan sosial yang nyaman menjadi salah satu faktor keberhasilan kita dalam menjalankan suatu kegiatan (kulah/kerja). Bangunlah lingkungna sosial yang memadai, mulai membuka diri terhadap mereka. Akan sulit bila Anda terus menganggapnya sulit. Cobalah tuliskan langkah-langkah apa saja yang harus Anda lakukan untuk dapat membagun pergaulan sosial yang hangat. Tentukan langkah-langkah yang paling sesuai dengan Anda dan cobalah lakukan hal itu.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
79 . Pertanyaan dari Member :
Selamat malam dok, saya remaja berusia 18 tahun. saya mempunyai sifat kecemasan yang tinggi dok. masalah sedikit saja saya sangat khawatir sampai sampai nggak bisa tidur. padahal cuman masalah kecil. bisa dibilang tingkat stress saya tinggi. sampai datang bulan saja saya sering terlambat. saya selalu memikirkan masalah yang timbul dan mempunyai sifat yang hari itu juga harus selesai bagaimanapun caranya. bisa dibilang saya ini gak sabaran juga. nah, dari situ timbul lagi masalah baru karna rasa terburu-buru saya itu tadi. saya tidak bisa mengendalikan diri saya dok. saya juga orang nya gampang marah. gampang juga redanya. saya juga termasuk orang yang gak mau dikritik dan disinggung. bagaimana ya dok cara mengatasinnya. mohon penjelasannya ya dok. terima kasih
Dijawab Oleh : Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht, C.ESt
Dear Mba,
adanya kesadaran akan kekurangan Anda itu sudah dapat menjadi pondasi untuk memperbaiki diri. Kenali pula pikiran yang muncul saat merasa cemas atau terburu-buru waktu, apakah pikiran itu? Apa yang Anda khawatirkan? Lalu apa pikiran yang muncul saat Anda mendapat kritikan? Coba renungkan pertannyaan-pertanyaan ini.
Dasar dari terapi untuk mengurangi kecemasan adalah dengan melakukan relaksasi. Ketika menghadapi kecemasan dan perasaan yang tidak menyenangkan, bernapaslah lebih dalam, lebih lambat, biarkan otak dan tubuh Anda beristirahat sejenak. Fokuslah pada pernapasan Anda dan sadari keberadaan Anda pada saat itu. Selain itu, sebelum bertindak, cobalah memposisikan diri Anda sebagai orang lain. Dengan demikian, Anda pun dapat belajar berempati terhadap mereka. Karena mungkin tidak semua orang memiliki kemampuan kerja yang sama, sehingga tidak dapat bekerja secepat dan sesuai dengan Anda.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu: 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra G. A., M.Psi., Psi., C.Ht
80 . Pertanyaan dari Nanda Novtika :
selamat malam, dok.
sebelumnya perkenalkan saya adalah wanita berusia 22 tahun. sebenarnya sudah dari saya sekolah saya sering mengalami mood-swing tanpa alasan. ada suatu waktu saat saya merasa senang tanpa alasan yg pasti, dimana saya yang pendiam, tidak terlalu bersosialisasi dan bukan termasuk orang yg humoris bisa bersikap sangat talk-aktive, sangat ramah dan bisa melucu. tetapi tidak berapa lama kemudian saya mendadak saja tanpa alasan yg saya mengerti merasa sangat down, tidak ingin berada di sekitar orang-orang, tidak merasa ingin melakukan apapun, dan terkadang ada suatu keinginan untuk menyakiti diri sendiri baik secara fisik maupun non-fisik. pertanyaan saya apakah ada cara untuk mengontrol mood saya yang sering gonta-ganti tanpa sebab? karena saat mood sedang down, terkadang perkataan saya bisa sangat menyakiti orang-orang di sekitar saya dan bisa membuat saya dengan sengaja merusak hal-hal yg telah saya perjuangkan (seperti hubungan dengan pacar atau pekerjaan)
mungkin ini dulu yang saya tanyakan, dok, walau sebenarnya ada beberapa problem yang saya butuhkan untuk dibantu.
terima kasih
Dijawab Oleh : Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht, C.ESt
Dear Mba,
gejala mood swing merupakan salah satu ciri dari beberapa gangguan. Ada baiknya untuk melakukan konsultasi dengan psikolog/psikiater terdekat agar Anda mendapatkan diagnosa yang valid dan solusi yang terbaik.
Mood yanh berubah-ubah tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri, bahkan orang lain. Dengan menyadarinya, hal ini merupakan salah satu langkah awal kontrol diri. Anda boleh mencoba beberapa hal ini. Pertama, buatlah skala mood harian dari 0(sangat tidak bersemangat) hingga 10(sangat bersemangat). Anda dapat membuatnya secara sederhana dengan angka ataupun grafik. Anda pun dapat membagi waktu sesuai yang Anda mau. Setelah Anda mulai terbiasa menyadari skala mood Anda, langkah kedua adalah menenangkan diri. Caranya bisa dengan mengatur nafas (bernafaslah yang pelan, dalam, dan menggunakan rongga perut) serta jika dibutuhkan, menulis terlebih dahulu perilaku/perkataan yang ingin Anda lakukan. Dengan menuliskannya, tindakan tersebut akan terlihat lebih konkrit sehingga Anda pun dapat melakukan pertimbangan yang lebih logis. Demikian, Anda pun akan terbiasa melakukannya tanpa harus menulis terlebih dahulu.
Jika dibutuhkan, kami siap membantu Anda. Nomor untuk membuat janji temu 0215609432.
Semoga bermanfaat.
Salam,
dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ
Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht
Artikel Kesehatan
-
Pentingnya Merencanakan Masa Depan Karier
02 Agustus 2019 - Ladies, anda ingin sukses dalam karir? Baca tips selengkapnya, yuk!...
-
Mengatasi Trauma Pelecehan Seksual
10 Februari 2018 - Ada yang pernah mengalami pelecehan seksual? Pelecehan seksual biasanya bukan hanya dilakukan oleh o...
-
Apa Yang Membuat Seseorang Menyukai Hal - Hal Sadis!!!
29 Mei 2020 - Apa penyebabnya dengan menonton hal - hal yang sadis, yuk simak tipsnya...