APA ITU PSIKOTERAPI?


Mungkin banyak dari Anda yang masih belum mengetahui apakah psikoterapi itu. Jika dilihat di film atau dokumenter, psikoterapi memang hanya terkesan mengobrol hingga tiba-tiba saja *SPLASH* si pasien/klien menemukan jawaban atas masalah mereka. Nyatanya, psikoterapi tidak sesederhana itu. Akan ada banyak teknik yang dilakukan dan diajarkan kepada pasien/klien untuk menyelesaikan “inti” dari permasalahan mereka.

 

Sesuai dengan namanya, psikoterapi merupakan terapi yang bertujuan untuk membantu pasien menyelesaikan masalah psikologis mereka yang seringkali muncul dalam bentuk pola pikir yang salah, masalah emosional, dan/atau masalah perilaku (Sharf, 2008). Dasar dari psikoterapi adalah teori-teori psikologi kepribadian yang dibedakan menjadi empat kelompok besar: (a) Psikodinamika; (b) Humanistik/Eksistensialisme; (c) Kognitif, dan; (d) Belajar. Selain itu, psikoterapi hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga profesional yang telah memiliki kualifikasi, seperti psikolog klinis, psikiater, dan pekerja-pekerja sosial khusus dalam bidang konseling psikologis (contoh: konselor rehabilitasi NARKOBA). Untuk dapat lebih jelasnya, berikut uraian singkat tentang jenis-jenis psikoterapi tersebut (Sharf, 2008):

 

Terapi Psikoanalisa

Dasar dari terapi ini menekankan pentingnya dorongan (kebutuhan) lahiriah dalam membentuk kepribadian seseorang di masa depan. Dalam Teori Psikoanalisa, terdapat proses unconscious atau alam bawah sadar, sebuah proses mental yang tidak disadari oleh seseorang. Masalah dalam hubungan sosial awal di dalam keluarga ataupun pengalaman di masa lalu yang belum terselesaikan, tersimpan dalam alam bawah sadar sebagai konflik yang terus bergejolak. Konflik inilah yang menimbulkan berbagai masalah psikologis. Terapi ini memang membutuhkan sesi yang cukup panjang, bahkan bertahun-tahun. Namun, dalam perkembangannya dibentuk pula brief psychotherapy yang dapat diterapkan dengan sesi yang relatif singkat.

 

Terapi Eksistensial

Dasar pemikiran dalam terapi eksistensial adalah ke-“ada”-an seseorang sebagai individu. Terapi ini lebih difokuskan pada tema-tema dalam kehidupan individu, bukan kepada teknik. Tema-tema yang dimaksud adalah bagaimana seseorang memaknai kehidupan dan kematian, kebebasan, peran mereka terhadap diri sendiri dan orang lain, makna-makna hidup mereka, dan pandangan mereka terhadap ketidakbermaknaan hidup. Dengan kesadaran akan pemaknaan atas tema-tema tersebut, seseorang akan lebih sadar akan keber-“ada”-an mereka dan dan dapat melihat permasalahan mereka dari sudut pandang yang berbeda.

 

Terapi Kognitif

Untuk mengerti perilaku dan perasaan seseorang, penting untuk mengetahui pola pikir dan apa yang diyakini oleh seseoang. Tujuan dari terapi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran individu atas pola pikir yang maladaptif (tidak sesuai) dan bagaimana pola pikir tersebut mempengaruhi perilaku dan perasaan mereka. Dengan berbagai teknik yang diberikan dalam terapi ini, terapis dan pasien/klien akan bersama-sama mengubah pola pikir tersebut menjadi lebih adaptif (sesuai), sehingga permasalahan dalam perilaku dan perasaan yang mengiringinya pun dapat  dikendalikan.

 

Terapi Perilaku

Semua perilaku yang dimiliki seseorang, baik perilaku positif maupun negatif, merupakan hasil dari sebuah proses belajar. Seseorang akan belajar melalui modelling atau mencontoh perilaku orang lain dan mempertimbangkan konsekuensi yang mereka dapat setelah perilaku tersebut dilakukan. Setelah itu, seseorang akan membentuk skema di dalam proses mental mereka atas situasi-perilaku-konsekuensi. Skema inilah yang mendasari terbentuknya perilaku dalam menghadapi berbagai situasi. Skema ini akan dimodifikasi untuk menanggulangi permasalahan yang berhubungan dengan tindakan dan respon yang tidak sesuai dari individu terhadap suatu situasi.

 

Keempat psikoterapi di atas pun berkembang menjadi lebih banyak jenis psikoterapi yang ada sekarang ini. Semua psikoterapi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan harus disesuaikan dengan keadaan si individu. Jika Anda memiliki keinginan untuk melakukan sesi psikoterapi, disarankan agar Anda terus menjalankannya hingga tuntas supaya proses perubahan yang Anda inginkan dapat  tercapai dengan optimal.

 

Reference:

Scharf, R. S. (2008). Theories of psychotherapy and counseling: Concepts and cases (4th Ed.). Belmont, CA: Cengage Learning.

Artikel Kesehatan