“Menurut ramalan, saya dan pacar orang yang keras kepala. Hubungan bisa berakhir kalau tidak ada yang mau mengalah,” ucap Tami (27) menceritakan hasil ramalannya dengan seorang tarot reader. Saat itu, hubungan asmara Tami tidak berjalan harmonis dan ia sering kali bertengkar dengan pacarnya. Ia tidak ingin hubungannya kandas namun bila dilanjutkan menyakitkan.
Berbeda dengan Hesti (24), ia sangat menyukai ramalan zodiak. Menurut karyawan sebuah perusahaan di Jakarta itu, zodiak bisa menjelaskan hal mendasar soal karakter manusia yang beragam walaupun itu tidak selalu benar. “Zodiak seperti memberikan alasan alternatif seputar kehidupan, and also its fun, so there’s no harm in it,” ucapnya.

“Kalau hasil buruk, saya akan berhati-hati. Kalau baik, saya akan menjadikannya inspirasi, tapi tidak akan berharap. Karena harapan itu menyesatkan” ungkapnya sambil tertawa.
Hesti menambahkan, karakter seseorang bisa berpengaruh pada zodiaknya. Tanpa disadari, setiap orang pasti memiliki ciri unik sesuai dengan zodiaknya, walaupun tidak persis secara keseluruhan.
Selama ia membuka jasa tarot reading, pertanyaan yang sering diajukan klien adalah asmara di masa depan, peluang usaha atau karier, dan jodoh.
Namun menurutnya pertanyaan soal jodoh sangat membingungkan. “Karena saya pribadi pembuka kartu, jauh dari unsur mistis. Saya pure menggunakan pendekatan psikologi klien berdasarkan present situation atau situasi sekarang klien. Jadi, nilai yang terkandung dalam kartu tarot merupakan indikasi dan potensi dari present situation klien,” katanya.
Ia juga menekankan pada klien bahwa manifestasi dari pembacaan kartu tarot tergantung pada langkah dan tindakan yang diambil setelah sesi tarot reading selesai. Jadi Ladies, apapun yang terjadi, semua tergantung dari diri kita juga, bukan bergantung pada ramalan saja, ya.
Alasan banyak orang suka ramalan
New Tarot pun menuturkan penyebab banyak orang terobesesi pada ramalan zodiak ataupun tarot. Menurutnya, zodiak ‘membayar’ dahaga kita akan rasa ingin tahu dari situasi seseorang atau masa depan. Rasa keingintahuan ini tidak akan pernah mati seringa membuat banyak orang suka membaca ramalan. Walaupun banyak orang yang bilang hidup itu misteri, tetapi masih saja ada yang ingin tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
“Bagaimana perasaan dia? Apakah dia akan berkomitmen dengan saya? Apakah ada pihak ketiga dalam hubungan kami? Pertanyaan yang masih cukup tabu kita ekspresikan secara langsung ini bisa setidaknya terjawab dengan kartu tarot dan ramalan zodiak,” jelasnya.
Menurut psikolog klinis dan hipnoterapis Alexandra Gabriella., M.Psi, Psi. C.Ht, mereka yang suka ramalan adalah orang-orang yang sangat cemas ketika menghadapi ketidakpastian. Penyuka ramalan juga tipe individu yang berhati-hati dan antisipasi.
“Jadi mereka mencari sesuatu yang bisa dijadikan pegangan atau prediksi atas masa depan mereka. Padahal sebenarnya, isi dari ramalan itu biasanya umum, tinggal bagaimana kita menginterpretasikannya,” kata Alexandra yang berpraktik di Smart Mind Center Alam Sutera itu
Alex menjelaskan, jika seseorang terlalu bergantung dan terpengaruh terhadap ramalan, maka bisa berdampak kurang baik. Ketika kita membaca ramalan yang baik dan positif, mood akan semangat namun terbentuk ekspektasi yang tinggi. Kalau tidak terjadi, akhirnya membuat diri kita sendiri kecewa.
Sebaiknya, lanjut Alex, kita menjadikan ramalan cukup sebagai sebuah motivasi atau renungan harian dalam bentuk berbeda. Sehingga bisa meningkatkan mood positif dalam memulai hari tanpa membentuk ekspektasi yang kurang sehat akibat ramalan.
“Belajar lebih pasrah dan fokus pada saat ini. Menyadari adanya hubungan sebab akibat atas semua tindakan yang kita lakukan,” pungkasnya.
Penulis : Tim Redaksi Kumparan